Senin, 02 Mei 2016

Keutamaan Ilmu dan Ulama

Telah diriwayatkan dari shahabat abud darda ra : "saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : Barang siapa menempug jalan yang dimanfaatkan untuk menuntut ilmu maka Allah SWT akan memudahkan jalannya menuju kesurga dan malaikat membentangkan sayapnya untuk penuntut ilmu karena puas dengan apa yang diperbutnya. Dan bahwasanya penghuni langit dan bumi  sampai ikan yang ada di lautan itu senantiasa memintakan ampunan untuk orang Alim. Kelebihan Alim atas abid ( orang ibadah yang tidak pandai ) adalah bagaikan kelebihan bulan purnama atas bintang - bintang yang lain. Ulama itu adalah pewaris para Nabi dan bahwasanya para Nabi itu tidak mewariskan dinar dan dirham ( kekayaan duniawi ) tetapi para Nabi mewariskan ilmu , maka barang siapa yang mengambil ( menuntut ) ilmu maka telah mengambil bagian yang sempurna.
( Hadist riwayat abu daud dan tirmidzi )
Dari hadist diatas kita sudah mengetahui keutamaan ilmu, alim dan ulama, juga mengetahui kedudukan seorang abid yang rajin beribadah namun kurang berilmu.
Bagi seseorang yang mempelajari satu bab ilmu itu lebih baik dari pada sembahyang sunat seribu raka'at dan ini sangat disukai oleh Rasulullah SAW sebagaimana sabdanya dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Al-Bazzar dam Thabrani dalam shahihnya yang berbunyi :
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لباب يتعلمه الرجل احب الي من الف ركعة تطوعا، ( وقالا ) قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : اذا جاء الموت لطالب العلم وهو على هذه الحالة مات وهو شهيد.
Artinya : Rasulullah SAW bersabda : "Sungguh satu bab ( ilmu ) yang dipelajari oleh seseorang itu lebih kucintai daripada menjalankan shalat sunat seribu raka'at. Kata mereka selanjutnya "Rasulullah SAW" Bersabda : apabila kematian merenggut seorang pelajar yang sedang dalam keadaan menuntut ilmu maka ia adalah mati syahid."
Selain hadist diatas masih banyak juga hadist yang menerangkan tentang keutamaan ilmu dan ulama disini sengaja tidak dimuat hadist-hadistnya takut kepanjangan dan juga takut akan menimbulkan bosan bagi pembacanya, tapi ada satu hadist lagi yang akan dimuat disini yaitu hadist tentang ancaman bagi penuntut ilmu yang tidak diniatkan karena Allah SWT.
Ancaman bagi penuntut ilmu yang tidak di niatkan untuk mencari keridhaan Allah SWT.
Dari abu Hurairah ra, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda :
من تعلم علما مما يبتغى به وجه الله عز وجل لا يتعلمه الا ليصيب به عرضا من الدنيا لم يجد عرفا الجنة يوم القيامة يعنى ريحها .
Artinya : Barang siapa yang mempelajari ilmu pengetahuan yang seharusnya ditujukan hanya untuk mencari ridha Allah 'Azza wa jalla kemudian ia tidak mempelajarinya untuk mencari ridha Allah SWT bahkan hanya untuk mendapatkan kedudukan/kekayaan dunia maka ia tidak akan mendapatkan baunya surga nanti pada hari Qiamat. ( HR, abu daud ).

Jumat, 29 April 2016

Niat sebagai rukun utama

Assalamu 'alaikum Wr, Wb.
Pada postingan pertama ini, cerita ki santri akan membukanya dulu dengan Niat sebagai rukun utama dalam agama islam dan bagi seorang muslim yang akan mengerjakan amal baik, sebaiknya niat dahulu agar apa yang di kerjakannya tercacat  kedalam amal ibadah.
Ini berdasarkan atas hadis Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh amirul mukminin abu hafs umar bin al-khathab yang berbunyi :
انما الاعمال بالنيات وانما لكل امرىء ما نوى ، فمن كانت هجرته الى الله ورسوله فهجرته الى الله ورسوله ، ومن كانت هجرته الى الدنيا يصيبها او امراة ينكحها فهجرته الى ما هاجر اليه . ( متفق عليه ).
Artinya : "Segala amal itu tergantung niatnya dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah SWT dan RasulNya, maka hijrahnya itu kepada Allah SWT dan rasulNya. Barang siapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya." ( hadist mutafaq 'alaih ).
Dari hadist diatas jelaslah kalau apa yang disebut dengan amal itu adalah suatu pekerjaan yang didasari dengan niat, dan apa yang akan diterima kita nanti itu sesuai dengan apa niat kita, baik itu untuk urusan akhirat ataupun keduniaan.
Jika kita kaji kembali lebih dalam, didalam hadist ini tersimpan satu rahasia kehidupan. Yaitu untuk memenuhi segala hajat kita, kenapa demikian ? Coba lihat kembali hadist di atas itu dan fahami benar - benar.
Terus kalau lupa atau tidak pakai niat gimana ? Jika seperti itu kejadiannya maka itu tergantung bagaimana Tuhan saja. Jadi mulai sekarang jangan lupa untuk berniat dahulu sebelum melakukan satu amal ( pekerjaan ) apapun itu. Semoga Tuhan menerima segala amal kita. Amin.
Wasalam.